TEKNOLOGI yang ada dalam kartu tanda penduduk elektronik
(KTP-e) yang kini sedang terbelit masalah hukum, segera ketinggalan
zaman. Karena sudah muncul teknologi lebih canggih lagi.
"KTP elektronik yang lagi ramai, nantinya akan ditinggalkan.
Ditinggalkan karena ada inovasi baru dengan ada penemuan mikrochip
sangat kecil yang ditanam dalam pembuluh darah," kata Menteri Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi H Mohamad Nasir, Kamis (28/9/2017).
Menteri Nasir mengatakan microchip itu bisa merekam data kependudukan
selama satu tahun bahkan merekam riwayat kesehatan selama setahun. Menurut Menteri Nasir, tekanan darah, fungsi ginjal dan data-data
kesehatan seorang warga juga akan diketahui dengan mikrochip yang ada
dalam pembuluh darah. Kalau data di mikrochip ini dimasukkan dalam data besar maka warga
bergerak di mana saja termasuk di luar negeri bisa diketahui.
"Ini teknologi yang tidak bisa dikibuli. Tugas kantor juga nggak bisa dimanipulasi karena terekam semua," ujarnya.
Menteri Nasir mengatakan, penemuan mikrochip itu merupakan inovasi dari
hasil riset sehingga menjadi tantangan bagi para mahasiswa dan dosen. Untuk itu, Menteri Nasir mengharapkan riset para mahasiswa, dosen dan
para peneliti harus menghasilkan inovasi yang menjawab kebutuhan
masyarakat terkini.
"Kalau riset itu baik maka akan menghasilkan inovasi. Riset kalau
hasilnya hanya publikasi maka hanya penuhi perpustakaan saja. Itu tidak
cukup. Riset peneliti baik dosen, mahasiswa, harus menuju inovasi,"
tukasnya.
Menteri Nasir juga meminta para mahasiswa dan dosen untuk menghasilkan
penelitian yang bisa mendukung daya saing nasional dan perekonomian
Indonesia. Kata Menteri Nasir, inovasi terbukti tidak saja mengubah ekonomi dunia
tapi juga di Indonesia sehingga menghasilkan berbagai kemudahan dalam
beraktivitas sehari-hari. Menteri Nasir memberikan contoh inovasi di sektor transportasi dimana
era sekarang ini, masyarakat menggunakan sepeda motor dan mobil yang
menggunakan bahan bakar minyak.
Dengan inovasi, kata Menteri Nasir, manusia bisa menciptakan kendaraan
yang tidak memakai bensin dan solar, dan saat ini sedang menuju
kendaraan berbahan bakar listrik.
"Sekarang muncul mobil listrik. Nanti pun sudah gak pakai listrik
karena pakai matahari. Ada juga sepeda motor memakai tenaga matahari,"
katanya.
Menteri Nasir menambahkan bahwa kalau dulu mahasiswa naik taksi dan
angkot harus menuju ke pangkalan atau menunggu di pinggir jalan raya
atau memanggil melalui telepon maka hal itu sudah mulai ditinggalkan.
"Dipanggilpun belum tentu datang. Naik angkot harus ke tempat tertentu.
Nah, ini ada inovasi baru yakni naik kendaraan tanpa keluar rumah
dengan sistem online," ujarnya.
Menteri Nasir mengatakan munculnya aplikasi gojek, grab dan sejenisnya
merupakah hasil inovasi sehingga hal itu menjadi tantangan bagi
mahasiswa dan dosen saat menghasilkan riset.